Air itu terus mengalir
Membasahi pipinya
Hingga sang pagi keluar
Air itu tetap mengalir
Foto yang ada dibalik kaca itu
Yang dibingkai ukiran
Seakan menangis
Melihat apa yang dilihatnya
Argh, Anak itu terus menjerit
Sambil memandangi foto itu
Cuma ada satu harapan
Cuma ada satu keinginan
Tapi . . .
Semuanya bakal sia-sia
Semuanya tak akan ada gunanya
Semuanya sudah diatur
Semuanya sudah ditetapkan
Hari ini , ,
Semua cuma bisa diam
Sambil meneteskan satu dua tetes air
Sambil terisak
Memandangi yang terbujur
Memandangi seonggok badan
Yang sudah tak ada artinya lagi
Dari semua penjuru
Mereka datang
Mereka ingin tahu
Mereka ingin melihat
Dengan lembaran kertas
Yang singgah di kotak itu
Dengan do’a yang ikhlas
Yang singgah di rumah itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar