Sabtu, 26 Juni 2010

AKHIR YANG INDAH


Sedikit menghela nafas di kala direktur Politeknik Universitas Andalas memindahkan jambul. Semuanya bercampur aduk, tidak bisa di rangkai dengan kata-kata. Tapi hanya ada satu kata yang pantas dan sangat di anjurkan di ucapkan yaitu Alhamdulillah. Perjalanan menambah sedikit ilmu di Politeknik ternyata sudah selesai, banyak rintangan terjal yang mesti di hadapi. Rintangan itu rupanya nikmat dan sangat mewarnai perjalanan selama 2 tahun 9 bulan di kampus.

Baru kemarin masuk kampus, sekarang sudah keluar, ya begitulah kehidupan kampus, masuk dan keluar. Cuma Alhamdulillah, Alhamdulillah, lepas dari politeknik universitas andalas, dapat beasiswa di ITB. Ternyata Allah itu maha mendengar, permintaan untuk kuliah di jurusan di bidang komputer di tempuh politeknik unand. Permintaan untuk menyambung di jawa, kembali di dengar Allah.

Ternyata kita tidak pernah tahu, bagaimana Allah mendengar dan membalas do'a yang pernah kita panjatkan kepada-Nya. Alhamdulillah.....

Selasa, 22 Juni 2010

Kuda Hitam Penjegal Tim Unggulan ( World Cup 2010 '1' )

Dua pekan sudah perhelatan sepak bola terbesar berlangsung di Afrika Selatan. Banyak hal yang terjadi di ajang pesta sepak bola dunia tersebut. Berbagai kejutaan mewarnai perhelatan tersebut. Tidak dapat dipungkiri, sepak bola merupakan salah satu dari sekian olahraga yang banyak digemari oleh banyak orang. Sepak bola juga bisa menjadi alat pemersatu. Salah satu buktinya terjadi di semenanjung korea. Konflik berkepanjangan kedua negara terhenti sementara karena kedua negara di semenanjung korea tersebut ikut serta memeriahkan pesta sepak bola dunia di Afrika Selatan. Mereka berkumpul bersama untuk menyaksikan pemain kesayangan mereka berlaga di piala dunia. Itu baru sekelumit contoh bagaimana sepak bola begitu berpengaruh di dunia ini.

Kejutaan yang fantatis adalah susah payahnya tim-tim unggulan menembus babak 16 besar. Mereka tertatih-tatih untuk melewati fase group. salah satu contohnya juara bertahan Italia, mereka hanya bermain seri di dua laga awal piala dunia. Sebagai juara bertahan, penampilan Italia cukup memprihatinkan. Ditambah cederanya kiper andalan mereka, lengkap sudah penderitaan Italia di ajang 4 tahunan ini.

Lain halnya dengan Jerman, menang besar di laga awal, tapi pada laga kedua mereka terjungkal oleh negara pecahan Yugoslavia, Serbia Montenegro. Tim yang sangat membuat publik terkejut adalah tim Matador. Juara eropa 2008 tersebut di kalahkan oleh kuda hitam Swiss. Inggris menambah panjang deretan tim-tim unggulan yang mengalami kejutaan, ditahan imbang AS dan Alzajari yang notabane nya tim yang kurang diperhitungan di kancah 4 tahunan tersebut.

Sekarang kita dapat menarik sebuah rumus yang sangat masuk akal dan bisa diterapkan di setiap pertandingan sepak bola. Rumusnya = 2X45 = tak tentu. Ya, kita tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi selama 90 menit pertandingan. Bola itu bulat, dan tim unggulan tidak akan selamanya menjadi tim unggulan, masih banyak kuda hitam yang bisa menjega langkah mereka.

Jumat, 18 Juni 2010

Perlunya Sebuah Pengakuan

Hm, mau mulai dari mana dulu ya?? Bingung, di duluin yang ini, yang ini juga pantas di duluin. Ya udah, hajar saja, semua bakal terungkap dengan sendirinya. Manusia tidak akan pernah luput dari masalah, mulai dari masalah pribadi, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah sekolah atau kampus atau mungkin masalah percintaan. Komplet, melengkapi antara satu sisi dengan sisi yang lain. Dan kita tidak akan mungkin bisa lari atau menghindar dari masalah tersebut. Sadar atau tidak masalah itu datang dengan tiba-tiba. Kita tidak bisa menerka atau mencoba mereka-reka masalah-masalah apa lagi yang akan kita jalani besok.

Masalah itu datang mungkin karena ulah kita sendiri, mungkin juga karena ada orang lain yang tidak senang terhadap kita. Masalah dari masalah tersebut adalah bagaimana kita bisa memetik hikmah dari masalah tersebut. Kita ambil saja jalan tengahnya saja, jalan yang mana bisa menyelesaikan masalah tersebut. Kalau kita bisa tegas dan konsisten terhadap jalan tengah tersebut, Insya Allah jalan tengah tersebut bisa menyelesaikan masalah kita. Semua pihak yang berhubungan dengan kita pasti merasa lega dan tak perlu bertanya-tanya lagi.

Jalan tengah itu bernama PENGAKUAN. Ya cuma itu, cuma pengakuan yang bisa menyelesaikan semuanya. Pengakuan dari pihak-pihak yang terkena masalah. Sampai kapan kita selalu mengunci bibir, sampai kapan kita hanya diam dan tidak mau mencoba menyelesaikannya. Pengakuan memang di perlukan, walaupun itu pahit tapi demi kepentingan bersama itu sangat dibutuhkan. Kita butuh orang bijak untuk melakukan hal-hal seperti itu. Mudah-mudahan di Indonesia ini orang bijak yang mau mengkaui apa yang terjadi sebenarnya ada. Kita butuh itu, untuk menjawab semua keraguan semua ini.

Kamis, 17 Juni 2010

Bagaimana Mereka ( Orang Awam ) MENENTUKAN Pemimpin

Tertarik membahas masalah di atas, karena beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di daerah tersebut. Salah satu daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah adalah Provinsi Sumatra Barat dan salah satu kabupaten di Sumatra Barat yaitu Kabupaten Padang Pariaman.

Dari judul di atas dapat kita tarik tiga kata yang mempunyai peran penting dalam langkah pemilihan kepala daerah. Ketiga kata tersebut mempunyai makna sangat erat dengan kepala daerah, baik itu gubernur maupun bupati/walikota. Kata pertama adalah mereka ( orang awam ), mereka di sini adalah masyarakat atau warga yang tinggal di daerah pemlihan tersebut. Orang awam yang kita maksud di sini adalah masyarakat atau warga yang jarang atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengan media terkait dengan pemilhan kepala daerah. Media mempunyai peran penting dalam rangka mengkampanyekan visi misi kepala daerah kepada masyarakat. Tapi apa jadinya masyarakat tersebut jarang atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengan media?? Apakah mereka bisa tahu siapa yang dipilihnya?? Kita tahu, kita menyadari bagaimana realita kehidupan masyarakat di lapangan. Tak mungkin kiranya mereka yang jarang berinteraksi dengan media bisa tahu lebih jelas siapa para calon kepala daerah yang pantas untuk dipilih.

Disinilah inti dari permasalahan, yang kita bahas adalah kata menentukan, bukan kata memilih. Kalau memilih kita tinggal pilih saja, siapa yang kita mau, tanpa harus memikirkan apa, bagaimana mereka, apa saja tindakan yang mereka lakukan, dan bagaimana mereka ke depannya. Lain halnya dengan kata menentukan, kalau menentukan kita harus benar-benar mempelajari calon kepala daerah tersebut. Menentukan itu memiliki satu tingkatan di atas kata memilih. Kalau memilih kita hanya sekedar memilih, memilih cuma sebuah pemikiran ringan tanpa ada rangkaian atau runtutan pemikiran berkelanjutan. Kalau menentukan kita belajar dari awal siapa mereka, bagiamana mereka bisa ikut serta, apa saja visi misinya, bagiamana langkah mereka ke depan, tindakan-tindakan apa saja yang mereka ambil ketika terjadi sesuatu hal yang darurat. Menentukan pemimpin itu tidak mudah, susah, kita harus memilih yang lebih berkualitas diantara yang berkualitas. Menetukan itu tidak bisa di sogok dengan uang, karena mereka yang menentukan sudah menggunakan hati nurani, kecuali yang memilih mereka bisa saja disogok dengan uang karena mereka cuma memilih bukan menentukan.

Pemimpin, satu kata yang punya sekian tanggung jawab dari ribuan tanggung jawab yang harus dipikulnya. Pemimpinlah yang menentukan bagaimana kelangsungan hidup daerahnya berjalan dengan baik. Kita semua sudah tahu,bagaimana kriteria pemimpin yang baik, yang cocok.

Jadi sekali lagi ditegaskan, bagaimana kita sebagai masyarakat yang sering berinteraksi dengan media dapat memberikan pernyataan dan gambaran bagaimana seharusnya pemimpin yang akan kita pilih. Kita tak perlu berwacana panjang lebar, kita tak berkampanye layaknya mereka, kita cukup memberikan sedikit gambarang tentang bagaimana mereka, siapa mereka dan bisa kah janji mereka dipegang. Sekali lagi yang MENENTUKAN adalah kita, bukan orang lain. Ingat, kita MENENTUKAN bukan MEMILIH.

Senin, 14 Juni 2010

Sebuah Pemikiran Yang Tak Masuk Akal !!!!

Satu hal yang selalu ada dalam benak ini, dan hal itu pasti akan bertahan sampai hidung ini tak lagi mengeluarkan butiran-butiran udara. Tapi hal itu selalu terhimpit oleh suatu gelombang yang entah dari mana datangnya. Gelombang yang tak pernah bersahabat bahkan selalu bertindak semaunya tanpa berpikir terhadap apa yang dilakukannya. Anehnya, hati kecil ini pun menuruti semua bisikan dan ide-ide jenius yang tak masuk akal dari gelombang tersebut. Tak ada yang bisa disalahkan, dan tak ada yang tahu siapa yang benar.

Banyak jalan menuju Roma, tapi cuma ada satu jalan untuk menyingkirkan gelombang tersebut. Jalan itu pun menunjukan rasa enggannya untuk bersahabat. Seakan tak mau ambil pusing, jalan tersebut enggan memberikan cahayanya di tengah gelapnya malam. Benak ini berpikir, bagaimana memberikan sebuah lubang kecil untuk memasukan cahaya. Tapi benak itu terbentur dengan gelombang tersebut. Sebuah perjalanan aneh dan susah dimengerti, bagaimana semua ini bisa berjalan padahal tidak pernah direncanakan.

Semuanya berkesinambungan, mereka punya runtutan masalah masing-masing. Sesuatu hal yang dimulai pasti ada hal baru yang mengikutinya. Seakan tak pernah bosan dan tak pernah lelah, mereka mencoba membuat sesuatu hal baru yang wah, yang bisa membuat semua orang terkejut, yang bisa membuat orang memberikan setengah dari pikiran mereka untuk ikut memikirkan sesuatu hal tersebut. Aneh bukan???? Tapi itulah mereka, mereka punya awal untuk memulai, mereka juga punya garis finish, tapi entah dimana letaknya, tak ada satupun yang tahu. Sebenarnya mereka tahu jalan pintas untuk mencapai garis finish tersebut, tapi otak mereka berputar, mereka punya seribu taktik yang tak akan pernah habis ditelan bumi, mereka punya produktivitas pemikiran yang fantastis, bahkan diluar nalar kita.

Pertanyaannya, sampai kapan kita bertahan???? Bagaimana kita memberikan ruang cahaya untuk jalan tersebut??? Bagaimana kita memutuskan runtutan masalah tersebut?? Apakah kita punya seikat ide yang brilian??? Atau kita akan digulung dalam lingkaran runtutan masalah yang di sampul rapi dengan gelombang jahat tersebut?? Sebenarnya kita punya sedikit peluang, peluang ini mampu merupah segalanya yaitu dengan mencapkan paku kecahayaan pada jalan tersebut, sehingga bisa menerangi jalan tersebut. Sekarang bagaimana menemukan paku tersebut???