Jumat, 18 Juni 2010

Perlunya Sebuah Pengakuan

Hm, mau mulai dari mana dulu ya?? Bingung, di duluin yang ini, yang ini juga pantas di duluin. Ya udah, hajar saja, semua bakal terungkap dengan sendirinya. Manusia tidak akan pernah luput dari masalah, mulai dari masalah pribadi, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah sekolah atau kampus atau mungkin masalah percintaan. Komplet, melengkapi antara satu sisi dengan sisi yang lain. Dan kita tidak akan mungkin bisa lari atau menghindar dari masalah tersebut. Sadar atau tidak masalah itu datang dengan tiba-tiba. Kita tidak bisa menerka atau mencoba mereka-reka masalah-masalah apa lagi yang akan kita jalani besok.

Masalah itu datang mungkin karena ulah kita sendiri, mungkin juga karena ada orang lain yang tidak senang terhadap kita. Masalah dari masalah tersebut adalah bagaimana kita bisa memetik hikmah dari masalah tersebut. Kita ambil saja jalan tengahnya saja, jalan yang mana bisa menyelesaikan masalah tersebut. Kalau kita bisa tegas dan konsisten terhadap jalan tengah tersebut, Insya Allah jalan tengah tersebut bisa menyelesaikan masalah kita. Semua pihak yang berhubungan dengan kita pasti merasa lega dan tak perlu bertanya-tanya lagi.

Jalan tengah itu bernama PENGAKUAN. Ya cuma itu, cuma pengakuan yang bisa menyelesaikan semuanya. Pengakuan dari pihak-pihak yang terkena masalah. Sampai kapan kita selalu mengunci bibir, sampai kapan kita hanya diam dan tidak mau mencoba menyelesaikannya. Pengakuan memang di perlukan, walaupun itu pahit tapi demi kepentingan bersama itu sangat dibutuhkan. Kita butuh orang bijak untuk melakukan hal-hal seperti itu. Mudah-mudahan di Indonesia ini orang bijak yang mau mengkaui apa yang terjadi sebenarnya ada. Kita butuh itu, untuk menjawab semua keraguan semua ini.

2 komentar:

Rina mengatakan...

wahh...produktif boed nih...tiap hari update tulisan..

hmm...sepertinya tulisan ini,,menyikapi makin banyaknya orang2 yang bertopeng di negara ini ya...

Anonim mengatakan...

lagi dapat ide buat nulis k', jadi dituangin ke dalam blog ni, hehe...

ya k', mudah2han para aparat penegak hukum bisa membuka topeng mereka...