Kamis, 22 Juli 2010

Aku Ingin Berteriak

Ku ingin berteriak
Ku ingin berkata tidak
Sekalai lagi ku ingin beteriak sekuat-kuatnya
Tapi apa daya
Suara ini hanya sampai ditenggorokan
Air ludah pun seakan menutup ruang-ruang diantara tenggrokan
Mereka tak ingin ada satupun yang keluar

Setiap kali ku mencoba
Setiap itu pula air ludah mencoba menghalanginya
Aku berharap
Suara itu bisa keluar
Suara itu bisa memberikan sedikit pencerahan
Pencerahan bagi kita
Memberikan sedikit ruang untuk kita bertindak
Bertindak demi Negara ini
Agar bersih dari segala bentuk kekotoran

Senin, 12 Juli 2010

Antara Kita dan Orang-Orang Di Sekitar

Manusia merupakan makhluk sosial, konteks itu tidak akan pernah terlepas dari tatanan kehidupan kita. Kebersaman merupakan suatu perihal yang sangat dan patut diperhitungakan. Kebersamaan adalah corak dari beragam warna yang ada dalam kehidupan. Makhluk sosial mempunyai kaitan sangat erat kebersamaan, setiap kebersamaan mempunyai arti penting dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial yang selalu hidup dalam kebersamaan, sudah sepatutnya kita mempunyai tanggung jawab dan perasaan terhadap sesama. Perasaan disini membahas masalah hubungan kita dengan lingkungan kita, apapun yang kita putuskan seharusnya dapat menguntungkan semua pihak. Jangan kita lepas tanggung jawab setelah kita mengambil sebuah keputusan yang mana keputusan tersebut hanya menguntungkan diri kita sendiri, tapi merugikan pihak-pihak lain.

Dampak dari semua yang kita putuskan serta apa saja yang akan terjadi setelah kita memutuskan suatu hal harus dipikirkan. Setiap kita mempunyai kaitan kepentingan antara kita dengan orang-orang yang ada di lingkungan kita. Seharusnya kita berkaca pada kaca yang memiliki beberapa dimensi. Kaca beberapa dimensi ini bisa memantulkan berupa dampak-dampak buruk terhadap keputusan yang kita ambil. Kaca itu terletak pada diri kita sendiri, yaitu pada hati kita. Hati kita lah yang menentukan semua tindakan yang kita ambil. Jadi apapun yang putuskan seharusnya mempunyai dampak yang menguntungkan antara kita dan orang-orang di sekitar lingkungan kita.

Minggu, 11 Juli 2010

Memilih Itu Susah

Terkadang manusia itu di hadapkan terhadap beberapa pilihan. Dan kita sebagai manusia tidak tahu apa maksud dari setiap pilihan yang kita hadapi tersebut. Kita cuma bisa menebak-nebak manakah di antara beberapa pilihan tersebut yang bisa menguntungkan. Pilihan-pilihan tersebut merupakan rangkain seri dari beberapa pilihan terdahulu yang sudah kita putuskan. Setiap rangkaian punya nilai tersendiri, dan dari nilai tersebut lah kita bisa memaknai dan mengambil sejumlah kesimpulan terhadap apa yang telah kita lalui.

Ataukah kita kebingungan terhadap beberapa pilihan tersebut?? Mungkin kita sering kali hanya mengabaikan pilihan tersebut?? Seharusnya kita bertindak dan berpikir lebih cerdas serta cermat dalam menanggapi berbagai pilihan. Pilihan itu ibarat makanan yang mempunyai berbagai rasa. Dari beberapa rasa tersebut terdapat beberapa nilai-nila yang pantas untuk dihargai. Disinilah akal sehat kita mulai berputar, bagaimana caranya kita bisa menikmati rasa yang sangat pantas untuk dipilih dan kita berhak mendapatkan nilai yang layak terhadap rasa yang kita pilih.

Ternyata menentukan dan memilih mempunyai kaitan erat. Ibaratnya mereka punya hubungan saling keterkaitan. Jadi apa yang telah kita tentukan kemudian kita pilih. Maka untuk gunakanlah akal sehat dan pemikiran jernih untuk memilih, dan mudah-mudahan kita tidak salah pilih terhadap pilihan yang kita pilih.

Kamis, 08 Juli 2010

Apakah Masih Berani???

Hmmm, ternyata mengakui itu gampang-gampang susah. Tapi melakukan hal tersebut yang sulit. Mengakui itu punya dampak positif dan negatif, tergantung dari sisi mana kita menilai dan menelaahnya. Kalau kita sudah berani mengambil tindakan tersebut, maka kita harus menerima konsekuensinya, apapun itu.

Tapi aneh juga, mengakui disaat masalah sudah mulai meruncing dan memanas. Mengakui disaat sudah banyak pihak-pihak yang mulai ikut terlibat. Terlepas dari semua itu, kita patut acungi dua jempol bagi mereka-mereka yang berani mengangkat kepala disaat semua orang mencemooh kepadanya. Coba kita berada di posisi mereka, pasti kita sudah tidak sanggup lagi.

Disini lah dapat kita tarik pembelajaran, kita tidak boleh melakukan apapun sehendak kita. Kita harus patuhi aturan berlaku, peraturan dibuat untuk. Walaupun dengan alasan konsumsi pribadi atau apalah namanya, seharusnya kita berpikir ulang dulu.

Jadi apapun masalah yang terjadi di negara ini, kunci utamanya adalah pengakuan. Mengakui apapun yang terjadi, walau hasil dari pengakuan kita tersebut bisa membawa dampak buruk bagi kita, asalkan menyelesaikan masalah, kenapa tidak.

Senin, 05 Juli 2010

Kapan MIMPI Itu Jadi NYATA?

Sepertinya cuma mimpi belaka kalau seluruh masyarakat Indonesia hidup berkecukupan. Mimpi kalau masyarakat Indonesia bisa hidup sejahtera, tidak ada lagi kemiskinan, pengganguran. Setiap bulan masyarakat di hadapkan pada tagihan listrik, biaya sekolah anak-anak, biaya kebutuhan sehari-hari. Apalagi akhir-akhir ini tarif dasar listrik mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tambah harga sembako yang ikut merangkak naik.

Pemerintah sepertinya tidak pernah berpikir dua kali untuk mengambil kebijakan itu. Negara ini memang menjagi lahan empuk bagi berbagai masalah untuk berkembang biak. Kita tahu, bagaimana mereka-mereka yang ingin memimpin negri ini berkampanye. Mereka menaburkan banyak janji manis yang akhirnya janji manis ikut terbawa dalam butiran gula yang mereka seduh dengan segelas teh kemudian teh tersebut hilang dalam dalamnya tenggorokan mereka. Setelah itu mereka tak acuh lagi dengan janji manis tersebut.

Di tambah lagi presiden yang sering berpergian ke luar negri. Katanya kunjungan kenegaraan untuk meningkatkan hubungan kerja sama. Kalau di hitung-hitung, biaya kunjungan tersebut bisa di gunakan untuk membantu mereka-mereka yang membutuhkan. Bahkan lebih gilanya, presiden mengusulkan ke DPR untuk pembelian sebuah pesawat pribadi presiden, yang sangat fantastis adalah harga pesawat tersebut yang mencapai biaya presiden ke luar negri selama 5 tahun. Coba kita bayangkan, kalau uang tersebut kita donasikan bagi mereka-mereka yang membutuhkan, tentu keadaan bisa berangsur membaik.

Sepertinya presiden harus kembali berpikir, berpikir untuk rakyat, bukan rakyat yang berpikir tentang langkah dan kinerja presiden. Pengangguran masih berkeliaran, kemiskinan terus menghantui. Mudah-mudahan kita tidak lagi bermimpi!!!

Jumat, 02 Juli 2010

Manfaatkanlah MOMEN Ini!!!!

Ternyata bangsa ini memang mempunyai runtutuan masalah. Ibaratnya, bangsa ini jadi lahan empuk bagi masalah-masalah untuk singgah bahkan untuk berkembang biak. Masalah-masalah tersebut layaknya jadi berita utama di media masa dan di televisi. Kita pun bingung, sebagai masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan berita tentang bangsa ini. Mulai dari kasus Bank Century, kasus Antasari Azhar, kasus Bibit-Chandra, kasus Anggodo, kasus Ariel-Luna Maya-Cut Tari, kasus Yusril dan kasus terakhir yang sedang panas-panasnya adalah kasus adanya rekening janggal para periwira tinggi di tubuh Polri.

Berita itu terkuak ke permuakaan setelah Majalah Tempo mengangkat berita tersebut. Pihak kepolisian tak ayal kebakaran jenggot, belum selesai kasus makelar kasus yang di ungkap susno duadji, timbul juga kasus baru. Majalah Tempo secara terang-terangan membeberkan siapa saja para perwira tinggi di tubuh polri yang mempunyai rekening sangta mencurigakan. Bahkan Majalah Tempo tersebut berani bertanggung jawab terhadap berita yang di angkatnya.

Pihak kepolisian pun tak tinggal diam. Mereka mencoba menuntut balik pihak Majalah Tempo. Kayaknya bakal ada babak baru. Tapi ada beberapa kejanggalan yang ditemukan. Kejanggalan yang pertama adalah pihak kepolisian mempertanyakan kebenaran tentang isi rekening tersebut. Selang beberapa hari kemuadian polisi mempersalahkan hal lain. Yaitu tentang cover majalah tersebut. Cover yang memuat gambar polisi bersama celengan babi. Sepertinya pihak kepolisian tersinggung karena cover tersebut.

Tapi walau bagaimana pun, polisi tidak seharusnya bersikap itu. Langkah yang harus di lakukan oleh pihak kepolisian adalah mengecek kebenaran berita tersebut, bukannya mempersalahkan cover majalah tersebut. Kepolisian seharusnya memanggil pihak-pihak terkait yang bisa mempertanggungjawabkan kebenaran berita tersebut. Masalah seperti ini harus di selesaikan secepatnya, kalau tidak masalah-masalah baru yang lain akan bermunculan. Seandainya berita yang di angkat Majalah Tempo benar adanya, maka pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas. Momen ini merupakan momen yang sangat tepat bagi pihak kepolisian, dimana sekarang ini kepolisian lagi berulang tahun yang ke 64. Maka ini merupakan momen tepat untuk mengembalikan kembali citra kepolisian yang saat ini tengah di nilai buruk oleh masyarakat.