Jumat, 13 Agustus 2010

MENUJU PERSAHABATAN ….”2”



Kami pun di suguhi hidangan yang cukup membuat perut bertahan sampai siang. Kami tiba di alun-alun perkemahan kiara payung dalam keadaan letih, tapi sang motivator membakar semangat kami. Semangat kami pun kembali terbakar, kami letakan barang bawaan di alun-alun tersebut, kami nikmati makanan pembuka di pagi itu. Sambil mengoyang-goyang kaki, kami menikmati makanan ringan sambil bercanda sesama peserta outbond.

Makanan pun selesai di nikmati, mas faisal pun memberi sedikit arahan tentang bagaimana proses outbond. Setelah pemberian arahan selesai, sang motivator pun mulai mengobarkan semangat 45 kami. Kami di suguhi video-video tentang mereka-mereka yang memiliki kekurangan baik secara fisik maupun secara mental. Kami menangkap beberapa hal dari penayangan video tersebut, di antaranya jangan jadikan kekurangan sebagai alasan untuk kita malas melakukan sesuatu. Selain itu kita percaya diri terhadap apa yang kita punya, jangan salahkan siapa pun terhadap kondisi kita. Karena di balik kelemahan kita pasti daya tarik yang luar biasa yang membuat orang kagum. Percaya lah, keajaiban itu pasti ada. Allah selalu memberi kemudahan kepada hamba-hambanya yang selalu berusaha di jalan yang benar.

Setelah proses nonton menonton selesai, sang motivator membagi kami menjadi beberapa kelompok yang namanya cukup lucu tapi mempunyai makna filosofi yang sangat kuat. Ada kelompok kuda, kerbau, harimau, matahari. Masing-masing nama tersebut punya makna yang cukup bagus dan anggota kelompok yang semangat. Setiap kelompok pun di suruh membuat sebuah yel-yel untuk menambah semaraknya acara outbond.

Rabu, 11 Agustus 2010

MENUJU PERSAHABATAN ….. “1”

Hari nampaknya berpihak kepada kami. Entah apa yang ada di dalam benak sang mentari, dia seakan setia menemani langkah-langkah kami ke tempat yang sangat menarik. Angin pun tidak ingin ketinggalan, mereka berusaha membentuk sesuatu yang menghembus helai demi helai rambut kami. Di iringi nyanyian dan sesekali jepretan kamera foto dari teman-teman serta panitia membakar semangat kami untuk mengayuh langkah secepatnya.

Tikungan demi tikungan kami lewati, jalan mendaki tak bisa lagi mengelak. Semua merupkan semua rangkaian kesinambungan antara pikiran dan hati yang menghasilkan sebuah perasaan berdasarkan logika yang sehat. Cucuran keringat mencoba menembus pori-pori kulit dan berusaha membrontak terhadap celah baju agar bisa keluar dan bisa menikmati semilir angin dan sedikit cipratan sinar sang mentari.

Desingan knalpot memacu semangat kami untuk sampai lebih cepat ke tempat yang ditujukan. Tidak ada kata lelah yang keluar dari mulut mungil semua peserta, semuanya semangat, dan terus berusaha agar bisa menjadi yang tercepat datang lebih awal untuk bisa menikmati beberapa potong makanan ringan dan segelas air teh. Maklum, mesin kita kekurangan energi untuk bekerja dan bermain-main. Sampailah kami di tempat yang telah ditentukan, dan kami pun langsung meletakan barang-barang, setelah itu kami mencari makanan ringan untuk menambah subsidi makanan.